Jumat, 14 Juni 2013

PERCOBAAN 2 ANALISA ION BERDASARKAN REAKSI REDOKS

PERCOBAAN 2
ANALISA ION BERDASARKAN REAKSI REDOKS


I.                         TUJUAN
1.      Mahasiswa memahami konsep reaksi redoks
2.      Mahasiswa memahami aplikasi/fungsi reaksi redoks dalam analisa kualitatif anorganik

II.                     ALAT
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Pembersih tabung reaksi

III.                  BAHAN
1.      CuSO4
2.      KI
3.    Pisau lipat reaksi
4.      MnSO4.H2O
5.      K2S2O8
6.      H2SO4
7.      AgNO3
8.      KMnO4
9.      K2Cr2O7
10.  Indikator amilum
11.  NaNO2
12.  Na2SO3



IV.                  CARA KERJA

1.      Analisa Cu2+










 














2. Ion Mn2+















                       



 

3. Ion SO32-




















 







                       

























6.      Analisa NO2-




 


















 






















V.  DATA PENGAMATAN

Ion
Perlakuan
Pengamatan


Cu2+  
(biru)
·    Cu2+ ditambahkan KI


·         Warna larutan menjadi cokelat kekuningan dan endapan putih
·    Larutan ditambahkan Natrium Tiosulfat

·         Endapan sedikit larut

Cu2+
(biru)
·         Mata pisau dicelupkan pada larutan Cu2+ (CuSO4)
·         Potongan mata pisau berubah dri abu-abu menjadi merah bata






Mn2+
(ungu)
·         Mn2+ ditambahkan K2S2O8 padat


·         Warna bening dan endapan putih

·         Ditambahkan H2SO4 encer
·          Tidak terjadi perubahan larutan

·         Ditambahkan AgNO3 encer

·         Warna kecoklatan pekat
·         Didiamkan
·         Warna menjadi ungu pekat dan endapan menghilang


SO32-
(bening)
·         Ditambahkan KMnO4 yang diasamkan dengan H2SO4 encer
·         Perubahan warna dari bening menjadi ungu muda

SO32-
(bening)
·         Ditambahkan K2Cr2O7 yang diasamkan dengan H2SO4 encer 
·         Warna larutan menjadi kuning muda

NO2-
(kuning)
·         Ditambahkan KI dan H2SO4 pekat


·         Warna hitam abu-abu



·         Ditambahkan KI dan H2SO4 pekat dan amilum

·         Warna hitam abu-abu


VI.   PEMBAHASAN
Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi yang disertai dengan pertukaran elektron antar pereaksi. Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi yaitu yang pertama, reaksi pelepasan O2 atau penangkapan elektron atau penurunan bilangan oksidasi. Yang kedua. Reaksi oksidasi yaitu reaksi dengan O2 atau pelepasan elektron atau penambahan bilangan oksidasi. Didalam reaksi redoks ada zat yang mereduksi zat lain, tetapi reaksi zat itu mengalami oksidasi dinamakan Reduktor serta ada zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi reaksi zat itu mengalami reduksi dinamakan Oksidator. Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara setengah dan cara bilangan oksidasi (Basset, J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Anorganik). Pada dasarnya caranya sama, hanya berbeda dalam penulisan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi yang dipisahkan untuk cara setengah reaksi. Penyetaraan muatan dapat dilakukan dengan penambahan H+ atau H2O dalam suasan asam atau penambahan OH- atau H2O dalam suasana basa(Banowati, Reni I,S.Si. 2013. Panduan Praktikum Kimia Anorganik II).
Pada percobaan ini, senyawa pertama diuji adalah Tembaga (III), didapat dari CuSO4 berwarna putih sedikit kuning ditambah KI, maka warna larutan menjadi cokelat kekuningan dan endapan putih(Svehla, G. 1985).
Reaksi : 2Cu2++5I-  → 2CuI ↓+ I3-


KI mengendapkan Tembaga(I) Iodida yang putih, tetapi larutan berwarna cokelat kekuningan karena terbentuknya ion-ion tri-iodida (iod). Dengan penambahan Natrium Tiosulfat dalam larutan, ion tri-iodida direduksi menjadi ion iodida yang tak berwarna dan warna putih didapat dari endapan sedikit larut(Svehla, G. 1985).
            Reaksi : I3-+2S2O32- → 3I- +S4O62-
Reaksi ini dipakai dalam analisa kuantatif untuk penentuan Tembaga secara iodometri. 
            Gambar larutan Cu2+ ditambah KI dan Na2SO3  warna menjadi cokelat kekuningan
            Pada percobaan Tembaga, didapat dari CuSO4. Dimasukkan larutan CuSO4 ke dalam tabung reaksi berisi potongan mata pisau lipat yang bersih dan setelah diamati potongan mata pisau berubah dari abu-abu menjadi merah bata(Svehla, G. 1985).
Reaksi : Cu2++Fe → Fe2++Cu

Gambar larutan Cu2+ dimasukkan potongan mata pisau, warna menjadi merah bata pada potongan mata pisau
Pada percobaan manggunakan senyawa mangan didapat dari MnO4- berwarna hijau, ditambahkan K2S2O8 padat maka warna larutan bening dan endapan putih(Svehla, G. 1985).
 Reaksi : 2Mn2++5S2O82-+8H2O → 2MnO4-+10SO42-+16H+
Larutan ditambahkan asam sulfat encer dan beberapa tetes perak nitrat encer (katalis) dengan  mendidihkan, terbentuk endapan ungu pekat disebabkan oleh permanganat(Svehla, G. 1985). 
 
Gambar larutan Mn2+ ditambahkan K2S2O8 padat dan ditambah H2SO4 encer dan AgNO3 encer kemudian dididihkan, warna larutan menjadi ungu pekat dan endapan menghilang
            Pada praktikum larutan SO3- didapat dari Na2SO3 (bening), ditambahkan KMnO4 yang diasamkan dengan H2SO4 encer, warna menjadi ungu muda, yang disebabkan oleh ion-ion mangan (III)( Svehla, G. 1985).
            Reaksi : 5SO32- + 2MnO4- + 6H+ → 2Mn2+ + 5SO42- + 3H2O
  Gambar larutan SO32+ ditambahkan KMnO4 diasamkan dengan H2SO4 encer, warna larutan menjadi ungu muda.
            Pada puercobaan ini menggunakan senyawa SO32- didapat dari Na2SO3 ditambahkan K2Cr2O7 yang diasamkan dengan H2SO4 encer, warna larutan menjadi kuning muda, yang disebabkan oleh pembentukan ion-ion kromilum (III)( Svehla, G. 1985).
            Reaksi : 3SO32- + Cr2O72- + 8H+ → 2Cr2- + 8H+ → 2Cr3+ + 3SO42- + 4H2


            Gambar larutan SO32- ditambahkan K2Cr2O7 yang diasamkan dengan H2SO4 encer, warna larutan menjadi kuning muda.
            Pada percobaan ini, larutan NO2- didapat dari NaNO2 yang ditambahkan KI kemudian diasamkan dengan H2SO4 encer agar dapat direduksi oleh ion nitrit (NO2-), kemudian ditambahkan amilum, warna larutan dari hitam abu-abu menjadi ungu lembayung dan ada sedikit gas(Svehla, G. 1985).
            Reaksi : 2NO2- + 2I- + 2H2SO4 → I2+ 2NO↑+ 2SO42- + 2H2O

            Gambar larutan NO2- ditambahkan KI dan H2SO4 pekat serta amilum, warna larutan menjadi ungu lembayung dan ada sedikit gas.
            Aplikasi redoks sangat banyak dalam kehidupan sehari-hari, seperti proses pemutihan. Pemutihan adalah suatu proses menghilangkan warna alami dari serat tekstil, benag, kain, bubur kayu kertas dan lainnya. Beberapa zat pewarna bisa dihilangkan dengan zat-zat pengoksidasi sebagai suatu pemutihan. Pemutih yang paling umum digunakan adalah senyawa klor, hidrogen peroksida, natrium perklorat dan kalium permanganat. Dan sebagian zat pewarna dapat dihilangkan dengan zat pereduksi seperti belerang dioksida. Reaksi redoks juga terjadi pada pembakaran bahan bakar roket. Pada umumnya roket diisi dengan bahan bakar dan cairan pengosidasi (oksidator). Bahan bakar bercampur dan terbakar dalam ruang pembakaran. Dan pembakaran tersebut akan dihasilkan gas buangan yang mendorong roket ke dalam arah yang berlawanan(Basset, J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Anorganik).

VII.                    KESIMPULAN
            Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Analisa ion dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi redoks
2.      Reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung secara bersamaan dan saling melepas dan menerima elektron
3.      Aplikasi redoks dalam kehidupan dapat dijumpai pada proses pemutihan dan pembakaran bahan bakar roket




VIII.       DAFTAR PUSTAKA   
Basset, J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Anorganik. Kedokteran EGC. Jakarta
Banowati, Reni I,S.Si. 2013. Panduan Praktikum Kimia Anorganik II. Program D III Analis Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta
Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analis Organik Kualitatif Makro dan Semimakro Jilid I. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar