PERCOBAAN
2
ANALISA
ION BERDASARKAN REAKSI REDOKS
I.
TUJUAN
1. Mahasiswa
memahami konsep reaksi redoks
2. Mahasiswa
memahami aplikasi/fungsi reaksi redoks dalam analisa kualitatif anorganik
II.
ALAT
1. Tabung
reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Pipet
tetes
4. Pembersih
tabung reaksi
III.
BAHAN
1. CuSO4
2. KI
3. Pisau
lipat reaksi
4. MnSO4.H2O
5. K2S2O8
6. H2SO4
7. AgNO3
8. KMnO4
9. K2Cr2O7
10. Indikator
amilum
11. NaNO2
12. Na2SO3
IV.
CARA KERJA
1. Analisa
Cu2+
3. Ion SO32-
6. Analisa
NO2-
V. DATA
PENGAMATAN
Ion
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
Cu2+
(biru)
|
· Cu2+ ditambahkan KI
|
·
Warna larutan
menjadi cokelat kekuningan dan endapan putih
|
·
Larutan
ditambahkan Natrium Tiosulfat
|
·
Endapan sedikit
larut
|
|
Cu2+
(biru)
|
·
Mata pisau
dicelupkan pada larutan Cu2+ (CuSO4)
|
·
Potongan mata
pisau berubah dri abu-abu menjadi merah bata
|
Mn2+
(ungu)
|
·
Mn2+
ditambahkan K2S2O8 padat
|
·
Warna bening dan
endapan putih
|
·
Ditambahkan H2SO4
encer
|
·
Tidak terjadi perubahan larutan
|
|
·
Ditambahkan AgNO3
encer
|
·
Warna kecoklatan
pekat
|
|
·
Didiamkan
|
·
Warna menjadi
ungu pekat dan endapan menghilang
|
|
|
||
SO32-
(bening)
|
·
Ditambahkan KMnO4
yang diasamkan dengan H2SO4 encer
|
·
Perubahan warna
dari bening menjadi ungu muda
|
SO32-
(bening)
|
·
Ditambahkan K2Cr2O7
yang diasamkan dengan H2SO4 encer
|
·
Warna larutan
menjadi kuning muda
|
NO2-
(kuning)
|
·
Ditambahkan KI
dan H2SO4 pekat
|
·
Warna hitam
abu-abu
|
·
Ditambahkan KI
dan H2SO4 pekat dan amilum
|
·
Warna hitam
abu-abu
|
VI. PEMBAHASAN
Reaksi
redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan bilangan oksidasi yang disertai
dengan pertukaran elektron antar pereaksi. Reaksi redoks terdiri dari reaksi
reduksi yaitu yang pertama, reaksi pelepasan O2 atau penangkapan
elektron atau penurunan bilangan oksidasi. Yang kedua. Reaksi oksidasi yaitu
reaksi dengan O2 atau pelepasan elektron atau penambahan bilangan
oksidasi. Didalam reaksi redoks ada zat yang mereduksi zat lain, tetapi reaksi
zat itu mengalami oksidasi dinamakan Reduktor serta ada zat yang mengoksidasi
zat lain, tetapi reaksi zat itu mengalami reduksi dinamakan Oksidator.
Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
setengah dan cara bilangan oksidasi (Basset, J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel
Kimia Analisis Kualitatif Anorganik). Pada dasarnya caranya sama, hanya berbeda
dalam penulisan persamaan reaksi reduksi dan oksidasi yang dipisahkan untuk
cara setengah reaksi. Penyetaraan muatan dapat dilakukan dengan penambahan H+
atau H2O dalam suasan asam atau penambahan OH- atau H2O
dalam suasana basa(Banowati, Reni I,S.Si. 2013. Panduan Praktikum Kimia
Anorganik II).
Pada percobaan ini, senyawa pertama
diuji adalah Tembaga (III), didapat dari CuSO4 berwarna putih
sedikit kuning ditambah KI, maka warna larutan menjadi cokelat kekuningan dan
endapan putih(Svehla, G. 1985).
Reaksi : 2Cu2++5I- → 2CuI ↓+ I3-
KI
mengendapkan Tembaga(I) Iodida yang putih, tetapi larutan berwarna cokelat
kekuningan karena terbentuknya ion-ion tri-iodida (iod). Dengan penambahan
Natrium Tiosulfat dalam larutan, ion tri-iodida direduksi menjadi ion iodida
yang tak berwarna dan warna putih didapat dari endapan sedikit larut(Svehla, G.
1985).
Reaksi : I3-+2S2O32-
→ 3I- +S4O62-
Reaksi
ini dipakai dalam analisa kuantatif untuk penentuan Tembaga secara iodometri.
Gambar larutan Cu2+
ditambah KI dan Na2SO3 warna menjadi cokelat kekuningan
Pada percobaan Tembaga, didapat dari
CuSO4. Dimasukkan larutan CuSO4 ke dalam tabung reaksi
berisi potongan mata pisau lipat yang bersih dan setelah diamati potongan mata
pisau berubah dari abu-abu menjadi merah bata(Svehla, G. 1985).
Reaksi : Cu2++Fe → Fe2++Cu
Gambar larutan Cu2+
dimasukkan potongan mata pisau, warna menjadi merah bata pada potongan mata
pisau
Pada percobaan manggunakan senyawa
mangan didapat dari MnO4- berwarna hijau, ditambahkan K2S2O8
padat maka warna larutan bening dan endapan putih(Svehla, G. 1985).
Reaksi : 2Mn2++5S2O82-+8H2O
→ 2MnO4-+10SO42-+16H+
Larutan
ditambahkan asam sulfat encer dan beberapa tetes perak nitrat encer (katalis)
dengan mendidihkan, terbentuk endapan
ungu pekat disebabkan oleh permanganat(Svehla, G. 1985).
Gambar
larutan Mn2+ ditambahkan K2S2O8
padat dan ditambah H2SO4 encer dan AgNO3 encer
kemudian dididihkan, warna larutan menjadi ungu pekat dan endapan menghilang
Pada praktikum larutan SO3-
didapat dari Na2SO3 (bening), ditambahkan KMnO4
yang diasamkan dengan H2SO4 encer, warna menjadi ungu
muda, yang disebabkan oleh ion-ion mangan (III)( Svehla, G. 1985).
Reaksi : 5SO32-
+ 2MnO4- + 6H+ → 2Mn2+ + 5SO42-
+ 3H2O
Gambar larutan SO32+
ditambahkan KMnO4 diasamkan dengan H2SO4 encer,
warna larutan menjadi ungu muda.
Pada
puercobaan ini menggunakan senyawa SO32- didapat dari Na2SO3
ditambahkan K2Cr2O7 yang diasamkan dengan H2SO4
encer, warna larutan menjadi kuning muda, yang disebabkan oleh pembentukan ion-ion
kromilum (III)( Svehla, G. 1985).
Reaksi
: 3SO32- + Cr2O72- + 8H+
→ 2Cr2- + 8H+ → 2Cr3+ + 3SO42-
+ 4H2O
Gambar
larutan SO32- ditambahkan K2Cr2O7
yang diasamkan dengan H2SO4 encer, warna larutan menjadi
kuning muda.
Pada
percobaan ini, larutan NO2- didapat dari NaNO2
yang ditambahkan KI kemudian diasamkan dengan H2SO4 encer
agar dapat direduksi oleh ion nitrit (NO2-), kemudian
ditambahkan amilum, warna larutan dari hitam abu-abu menjadi ungu lembayung dan
ada sedikit gas(Svehla, G. 1985).
Reaksi
: 2NO2- + 2I- + 2H2SO4 →
I2+ 2NO↑+ 2SO42- + 2H2O
Gambar larutan NO2-
ditambahkan KI dan H2SO4 pekat serta amilum, warna
larutan menjadi ungu lembayung dan ada sedikit gas.
Aplikasi redoks sangat banyak dalam
kehidupan sehari-hari, seperti proses pemutihan. Pemutihan adalah suatu proses
menghilangkan warna alami dari serat tekstil, benag, kain, bubur kayu kertas
dan lainnya. Beberapa zat pewarna bisa dihilangkan dengan zat-zat pengoksidasi
sebagai suatu pemutihan. Pemutih yang paling umum digunakan adalah senyawa
klor, hidrogen peroksida, natrium perklorat dan kalium permanganat. Dan
sebagian zat pewarna dapat dihilangkan dengan zat pereduksi seperti belerang
dioksida. Reaksi redoks juga terjadi pada pembakaran bahan bakar roket. Pada
umumnya roket diisi dengan bahan bakar dan cairan pengosidasi (oksidator).
Bahan bakar bercampur dan terbakar dalam ruang pembakaran. Dan pembakaran
tersebut akan dihasilkan gas buangan yang mendorong roket ke dalam arah yang
berlawanan(Basset, J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif
Anorganik).
VII.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Analisa ion dapat dilakukan dengan
menggunakan reaksi redoks
2.
Reaksi reduksi dan oksidasi berlangsung
secara bersamaan dan saling melepas dan menerima elektron
3.
Aplikasi redoks dalam kehidupan dapat
dijumpai pada proses pemutihan dan pembakaran bahan bakar roket
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Basset,
J., dkk. 1984. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kualitatif Anorganik. Kedokteran
EGC. Jakarta
Banowati,
Reni I,S.Si. 2013. Panduan Praktikum Kimia Anorganik II. Program D III Analis
Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta
Svehla,
G. 1985. Vogel Buku Teks Analis Organik Kualitatif Makro dan Semimakro Jilid I.
PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar