PERCOBAAN 5
PENENTUAN
KONSTANTA KESETIMBANGAN REAKSI DISOSIASI
I. TUJUAN
Menentukan
konstanta kesetimbangan reaksi disosiasi [Ag(NH3)2]+
II. ALAT
1. Erlenmeyer
250mL
2. Pipet
ukur 25mL
3. Pipet
ukur 10mL
4. Pro
pipet
5. Buret
6. Statip
7. Klem
8. Corong
gelas
9. Kertas
hitam
III. BAHAN
1. Larutan
AgNO3 0,01M
2. Larutan
NH3 2M
3. Akuades
4. Larutan
KBr 0,01M
IV. CARA
KERJA
V. DATA PENGAMATAN
Erlenmeyer
|
Larutan AgNO3 0,01M
|
Larutan
NH3 2M
|
Laruatan KBr I Larutan KBr II Larutan KBr III
|
|
1
|
10 mL
|
5 mL
|
35 mL
|
0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
|
2
|
10 mL
|
8 mL
|
32 mL
|
1 mL 1 mL 1 mL
|
3
|
10 mL
|
10 mL
|
30 mL
|
1,2 mL 1,5 mL 1,35 mL
|
4
|
10 mL
|
12 mL
|
25 mL
|
2,3 mL 2,3 mL 2,35 mL
|
VI.
PERHITUNGAN
v Penentuan mmol NH3
(mmol= V(mL) .M)
Erlenmeyer
|
mmol Br -
|
1
|
5 mL x 2M
= 10mmol (a1)
|
2
|
8mL x
2M = 16mmol (a2)
|
3
|
10mL x 2M = 20mmol (a3)
|
4
|
15mL x 2M = 30mmol (a4)
|
·
Penentuan
mmol Ag(NH3)2+ = mmol Ag+ = V.M = 10mL . 0,01
M = 0,1 mmol
v Penentuan mmol Br –
Erlenmeyer
|
V titrasi
|
mmol Br -
|
1
|
0,5 mL
|
0,5 mL x 0,01 M = 0,005 mmol (b1)
|
2
|
1 mL
|
1 mL x 0,01 M = 0,001 mmol (b2)
|
3
|
1,35 mL
|
1,35 mL x 0,01 M =0,0135 mmol (b3)
|
4
|
2,55 Ml
|
2,55 mL x 0,01 M = 0,0255 mmol (b4)
|
v Penentuan konsentrasi = [Br -]
= mmol/V
Erlenmeyer
|
V
total
|
[
Ag(NH3)2+]awal
|
[NH3]
awal
|
[ Br - ]
|
1
|
50 mL + 0,5 mL = 50,5 mL
|
0,1mmol/50,5 mL = 1,98.10-3
M
|
10mmol/50,5 mL = 0,198 M
|
9,901.10-5
|
2
|
50 mL + 1 mL = 51 mL
|
0,1mmol/51 mL =1,96.10-3
M
|
16mmol/51 mL = 0,134 M
|
1,96.10-4
|
3
|
50 mL +1,35mL = 51,35 mL
|
0,1mmol/51,35mL =1,95.10-3
M
|
20mmol/51,35mL = 0,389 M
|
2,63.10-4
|
4
|
50 mL +2,55mL = 52,55 mL
|
0,1mmol/52,55mL =1,9.10-3
M
|
30mmol/52,55mL = 0,571 M
|
4,85.10-4
|
·
Jadi
nilai K2 rata-rata adalah 9,303.10-15.
I.PEMBAHASAN
Ion komplek biasanya akan
terbentuk ketika suatu molekul atau anion diikatkan pada kation logam. Pada ion
komplek, kation-anion merupakan ligan transisi (Ag+,Fe+)
dan molekul atau ion yang terikat pada logam disebut ligan. Jadi bilangan
koordinasi adalah merupakan jumlah ikatan dari ligan ke ion logam.
Pada percobaan ini akan
dipelajari komplek yang terbentuk antara ion perak dengan amonia.
Prinsip konsentrasi pada
kesetimbangan yaitu jika jumlah ion Ag+ kecil direaksikan dengan
amoniak lebih maka semua ion perak berubah jadi komplek perak diamin dan
konsentrasi komplek sama dengan konsentrasi ion perak mula-mula.
Reaksi disosiasi adalah reaksi
penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana. Pada
percobaab ini penentuan kesetimbangan reaksi disosiasi dari senyawa [Ag(NH3)2]+,
terbentuk dari ion Ag yang berfungsi untuk atom pusat dari ion NH3
yang berfungsi sebagai ligan.
Pada praktikum kali ini didapat
konsentrasi masing-masing erlenmeyar yaitu erlenmeyer I 2,576.20-14,
erlanmeyer II 6,635.10-15, erlenmeyer III 3,702.10-15 dan
erlemmeyer IV 1,116.10-15.
II.
KESIMPULAN
Berdasarkan
percobaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Nilai
K2 rata-rata dari konstanta kesetimbangan reaksi disosiasi adalah
9,303.10-15
2.
Reaksi
disosiasi sebagai berikut :
·
Reaksi
antara ion perak dengan amoniak
·
Reaksi
kebalikan dari reaksi diatas
DAFTAR
PUSTAKA
Banowati,
Reni I,S.Si.2013.Panduan praktikum Kimia Anorganik II. Program D III Analis
Kimia FMIPA UII. Yokyakarta
Brady,
J.E. 1990. General Chemistry, Prinsip and Structure, 5thed. Jhon
Willey Seus, new York
Vogel.
1993. Buku Teks Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. PT. Kalman
Media Pustak. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar